Jumat, 19 Februari 2010

Dinikah Siri Rhoma Irama, Angeliq Merasa "Dikadalin"



Pesinetron dan penyanyi Angeliq, yang sempat menikah siri atau di bawah tangan dengan "Raja Dangdut" Rhoma Irama, melontarkan suara dukungannya atas rancangan undang-undang tentang perkawinan yang di dalamnya mengatur sanksi pidana kepada para pelaku pernikahan siri.

"Aku mendukung banget agar pihak laki-laki enggak bisa seenaknya menikahi perempuan walaupun dia baik, pintar, dan beragama. Kita (perempuan) harus berhati-hati," ucap Angeliq ketika dihubungi Kompas.com di Jakarta, Rabu (16/2/2010).

Angeliq yang mengaku sempat terbuai dengan Rhoma Irama hingga melakukan pernikahan siri berujar bahwa saat itu dia belum paham terhadap hukum negara dan agama terkait sebuah pernikahan.

"Waktu itu aku masih kecil dan baru masuk Islam, belum mengerti agama. Tapi itu membuat aku mendapat pelajaran yang berharga agar berhati-hati lagi," akunya.

Kekesalan pemilik nama asli Angel Lelga atas tindakan Rhoma sepertinya belum juga pupus dalam ingatannya. Dengar saja ucapannya. "Itu bukan cinta, tapi lebih dikatakan dikadalin. Pria itu mengumbar gombal atas nama cinta," tuturnya dibumbui canda.

Ke depan, Angeliq mengaku tak mau terjerembab ke dalam lubang yang sama. Ia pun memimpikan pernikahan resmi dengan seorang pria. "Sebagai perempuan, aku mau nikah yang umurnya panjang, yang membuat diri kita nyaman, enggak ada beban, ada kejelasan status buat kita dan anak kita nanti," harapnya.

Angeliq mengaku lebih selektif lagi untuk mencari pendamping hidup. "Ya jangan dengerin bualan laki-laki walapun dia beragama, baik, ganteng. Kita jangan tertipu dengan omongan laki-laki. Walaupun single, aku lebih selektif. Kalau dulu mungkin aku belum mengerti, ambil hikmahnya aja."

"Sekarang aku lebih suka bagi-bagi pengalaman. Bukan menggurui, tapi lebih berbagi agar mereka jangan mau dipoligami atau diajak nikah siri," papar Angeliq, yang enggan membeberkan identit

Kamis, 18 Februari 2010

Nyawa Firaun Tut Direnggut Malaria



KOMPAS.com - Raja Tut bisa dibilang adalah firaun paling populer. Para ilmuwan berusaha menebak mengapa ia mati muda. Salah satu dugaan yang muncul adalah bahwa Raja Tut meninggal akibat malaria dan kelainan tulang, itulah hasil dari analisa DNA mumi terkini.

Firaun Tutankhamun adalah firaun paling populer. Ia merupakan bagian dari dinasti ke-18 dari Kerajaan Baru Mesir, yang bertahan kira-kira dari 1550 - 1295 SM. Firaun cilik itu meninggal pada tahun kesembilan dari pemerintahannya, sekitar 1324 SM, pada usia 19 tahun.

Karena Tutankhamun mati muda dan tak memiliki ahli waris, maka muncul banyak spekulasi tentang kematiannya, termasuk tentang penyakit menurun di keluarga kerajaan tersebut.

Analisa DNA mumi termutakhir mencoba mendeteksi tanda-tanda penyakit - baik yang sifatnya menurun atau bukan - yang mungkin menyebabkan tewasnya Raja Tut. Tes DNA juga telah memberi kepastian lebih tentang identitas dan korelasi beberapa mumi yang sebelumnya ditemukan, dua diantaranya diduga orang tua Raja Tut.

Dari barang-barang peninggalan diduga bahwa keluarga raja di masa itu memiliki ciri-ciri yang agak kemayu atau androgynous, alias penampilannya tak jelas apakah pria atau wanita. Bahkan diduga adanya kelainan gynecomastia, yaitu pembesaran buah dada pada pria yang biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon; dan sindrom Marfan, yaitu sindrom dimana para penderitanya memiliki tangan dan kaki yang abnormal panjangnya, jemarinya sangat ramping, dan biasanya mereka juga menderita kelainan jantung.

"Tapi kebanyakan diagnosa penyakit ini disimpulkan dari pengamatan artefak, dan bukan dengan mempelajari sisa mumi keluarga bangsawan," kata seorang ilmuwan yang ikut dalam analisa itu.

Zahi Hawass, ketua Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Kairo, Mesir, dan para koleganya melakukan penelitian untuk menentukan korelasi antara 11 mumi keluarga kerajaan dari masa Kerajaan Baru Mesir, dan juga untuk mencari petunjuk akan adanya penyakit yang diturunkan secara genetis, yang ditularkan, atau akibat hubungan darah.

Para peneliti juga mencari bukti penyebab kematian Tutankhamun. Sejumlah peneliti lain sempat membuat hipotesa bahwa kematiannya akibat luka, septicemia (infeksi aliran darah), atau embolisme lemak (pelepasan lemak ke dalam arteri) setelah terjadinya kerusakan tulang paha, bahkan juga mungkin karena dibunuh dengan pukulan di belakang kepala, atau karena diracun.

Sejak September 2007 hingga Oktober 2009, mumi-mumi bangsawan itu diteliti menyeluruh secara antropologis, radiologis, dan genetika. DNA diambil dua hingga empat kali untuk tiap mumi. Hasil analisa menunjukkan, ternyata tak ditemukan tanda-tanda gynecomastia ataupun sindrom Marfan.

"Penggambaran orang dalam seni di masa Amarna merupakan gaya yang dipesan oleh para bangsawan sendiri, mungkin karena adanya aturan keagamaan dari Akhenaten (yang diduga adalah ayah Tut)," kata sang peneliti.

"Rasanya tak mungkin bila Tutankhamun atau Akhenaten memiliki penampilan yang terlalu feminin. Harus diingat bahwa raja-raja Mesir kuno beserta keluarganya biasanya digambarkan dengan gaya yang di-'ideal'-kan," tambahnya.

Tapi para peneliti DNA itu memang menemukan sejumlah kejanggalan fisik dalam keluarga Tutankhamun. "Beberapa kelainan terdiagnosa pada Tutankhamun, termasuk kelainan Kohler (kelainan tulang); tapi kejanggalan-kejanggalan itu tidak fatal."

Bekas genetik parasit penyebab malaria ditemukan pada beberapa mumi tersebut, termasuk pada mumi Raja Tut. Penelitian genetik itu memberi indikasi bahwa terjadi malaria sekaligus dengan kondisi tubuh yang menyebabkan kekurangan darah pada tulang, sehingga bagian tulang tertentu menjadi rusak. Kerusakan tulang itulah yang membunuh Raja Tut.

"Kelumpuhan dan malaria yang diderita Tutankhamun terbukti dari ditemukannya tongkat dan persediaan obat-obatan di makamnya," kata peneliti.

Harus diingat bahwa orang Mesir cenderung percaya bahwa barang-barang dalam makam akan digunakan pada kehidupan selanjutnya. Para ilmuwan juga menduga bahwa mungkin sang raja terjatuh sehingga kakinya mendadak patah, sehingga kondisi sang raja menjadi kritis, lalu ditambah pula dengan infeksi malaria. Penemuan ini dimuat dalam jurnal American Medical Association edisi 17 Februari.

Rabu, 17 Februari 2010

Tipu 10 Karyawan Gran Mahakam, Selly Bawa Kabur Rp 20 Juta





Selly Yustiawati memang lihai dalam merayu. Baru 3 bulan bekerja di Hotel Gran Mahakam, Selly bisa memperdaya sekitar 10 karyawan dengan membawa kabur uang sekitar Rp 20 juta.

"Ada Rp 20 juta ke atas dari 10 orang. Dari level manajer sampai staf yang kena," ujar staf accounting Hotel Gran Mahakam yang enggan disebutkan namanya ketika berbincang dengan detikcom , Selasa (16/2/2010).

Aksi licik Selly itu, imbuhnya dimulai pada Desember 2008 hingga Januari 2009. Selly saat itu termasuk karyawan baru di hotel itu yang baru masuk pada November 2008.

"Awalnya dia melas-melas. Dia cerita orang tuanya bercerai, ibunya sakit keras habis opname operasi laser tenggorokan karena amandel," ujarnya.

Jika tidak mempan, imbuhnya, Selly menawarkan Blackberry (BB) murah. Saat itu Selly mengaku menjual BB yang harga pasarannya Rp 7 juta dengan harga Rp 2 juta saja. Para korbannya, diminta untuk mentransfer uang lebih dulu. Tak mempan juga, Selly mengeluarkan jurus menjual voucher murah.

"Misalnya dia bisa mendapatkan voucher Simpati Rp 50 ribu dengan harga Rp 30 ribu, voucher Esia Rp 25 ribu dengan harga Rp 15 ribu. Saya waktu itu tidak mau karena tak ada pangsa pasarnya. Tapi dia mengatakan ada engkong penadah yang bisa beli," tuturnya.

Selly menjanjikan penadah itu bisa membeli voucher Simpati seharga Rp 46 ribu dan voucher Esia yang dibeli dengan harga Rp 21 ribu. Tak tanggung-tanggung, untuk meyakinkan korbannya, Selly menelepon penadah itu di depan korbannya.

"Teleponnya di-loudspeaker, awalnya berisik banget lalu teleponnya dikecilin karena katanya teleponnya di tengah lalu lalang orang. Dia juga bilang punya kerja sama dengan orang dalam Telkomsel, Indosat dan Excelcomindo, kalau terbongkar bisa dipecat," kisahnya.

Saat sudah yakin, Selly pun meminta korban mentransfer uangnya. Awalnya Selly memang menepati janjinya, membawakan voucher dan memberikan keuntungan sesuai janjinya.

"Setelah itu dia mengajak kerja sama dengan nominal yang lebih besar. Setelah uang ditransfer, nggak sempat terima hasilnya udah keburu ngabur setelah nipu temen saya yang lainnya," ujar staf yang kena tipu Rp 4,3 juta ini.

Cara Pendaftaran Online SNMPTN 2010



Langkah-langkah dan Mekanisme Pendaftaran Online SNMPTN 2010.Kementrian Pendidikan Nasional telah memutuskan untuk menggelar Pendaftaran Online SNMPTN 2010. Lalu bagaimana cara daftar UMPTN?beginilah mekanismenya:

1.pendaftaran dengan sistem online ini diawali dengan membayar biaya pendaftaran di Bank Mandiri. Di sana, siswa akan menerima PIN (Personal Identity Number) sebagai password masuk ke situs pendaftaran SNMPTN tersebut. Semua syarat kelengkapan administrasi dapat langsung diisi di situs tersebut.
2.Kemudian, siswa pendaftar tinggal mengisi formulir, memasukkan (upload) foto, dan kopi identitas diri sesuai menu di dalam situs pendaftaran.
3.Setelah mendaftar, siswa bisa mencetak data yang nantinya dijadikan bukti mengikuti ujian.
4.Pada pelaksanaan ujian hari pertama yang harus dibawa adalah tanda bukti pembayaran, tanda identitas ujian yang dipakai waktu mendaftar seperti SIM atau KTP, serta tanda lulus atau ijazah, serta blanko pernyataan. Keempatnya harus dibawa untuk verifikasi.

Peserta dibebankan biaya sebesar Rp 150.000 untuk jurusan IPA dan IPS, Rp 175.000 untuk IPC, serta Rp 100.000 untuk uji keterampilan olahraga dan seni. Jumlah tersebut tidak ada perubahan dari biaya pendaftaran SNMPTN tahun lalu. Keterangan lebih lanjut kunjungi snmptn.ac.id

Pria 'Dibuang' di Kandang Sapi



Dengan kondisi tubuh kurus kering karena menderita sakit, Rubianto (32 tahun) warga Kelurahan Gedok, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar harus rela menjalani hari-harinya di kandang sapi. Beberapa kerabat dekat Rubianto mencurigainya menderita penyakit AIDS sehingga enggan menampung di rumah.
Sutejo (52) paman Rubianto menuturkan, awalnya Rubianto bersama ayah dan ibunya bertempat tinggal di kelurahan Gedok. Namun setelah kedua orang tuanya bercerai, ia ikut dengan ibunya bertransmigrasi ke Papua. Di Papua Rubianto bekerja sebagai sopir. Dari Papua Rubianto kemudian merantau ke Palembang dengan profesi yang sama. Namun setelah beberapa waktu bekerja di Palembang, Rubianto mengalami sakit. Kondisinya terus melemah, bahkan beberapa kali muntah darah. Hingga pada akhirnya ia mengalami kelumpuhan.
Karena merasa sendiri di rantau, Rubianto kemudian berinisiatif untuk kembali ke Blitar untuk menumpang di rumah pamanya. Dengan bersusah payah menempuh perjalanan dari Palembang karena tidak bisa berjalan, Rubianto akhirnya sampai di Blitar. Namun kerabatnya di Blitar tidak mau menerima Rubianto. Sehingga ia terpaksa tidur di masjid. Beberapa warga yang prihatin dengan kondisi Rubianto berinisiatif menempatkanya di kandang sapi milik Nurhadi. ‘’Sebenarnya kami tidak keberatan untuk menampung keponakan saya itu. Namun karena dahulu pola hidupnya yang sering keluar masuk lokalisasi kami khawatir ia menderita AIDS, padahal penanganan penderita AIDS harus hati-hati karena selain mematikan penyakit itu juga menular,’’ kata Sutejo.
Menurutnya, berdasarkan pengakuan beberapa kerabat yang lain, selama di Papua dan Palembang perilaku Rubianto juga tetap sering keluar masuk lokalisdasi, seperti pada waktu berada di Blitar. Sehingga kecurigaan pihak keluarga Rubianto menderita AIDS semakin kuat. Kecurigaan pihak keluarga juga dikuatkan dengan kondisi berat badanya yang menurun drastis. Selama 7 bulan berat badanya turun hingga sekitar 30 kg.
Sementara itu pemilik kandang sapi Nurhadi mengatakan, warga sebenarnya tidak tega menempatkan Rubianto di kandang sapi. Namun karena kerabatnya tidak bersedia menampung akhirnya warga terpaksa menempatkanya di tempat tersebut.
‘’Pertimbangan warga menempatkan di tempat ini karena kalau tetap di masjid dikhawatirkan kotoranya akan membuat kondisi masjid tidak suci. Mengingat yang bersangkutan tidak bisa berjalan dan melakukan pembuangan secara sempurna,’’ kata Nurhadi. Sedangkan untuk makan setiap hari dikirimi keluarga pamanya.
Sementara Rubianto mengaku kalau penyakit yang dideritanya adalah penyakit TCB dan bukan AIDS. Keyakinan tersebut didasarkan atas pemeriksaan dari petugas puskesmas setempat. ‘’Menurut petugas puskesmas penyakit saya adalah TBC,’’ katanya. Ia mengaku pasrah dengan kondisi yang dialaminya. Ia juga berterima kasih kepada warga sekitar yang telah sudi menampungnya meski hanya ditempatkan di kandang sapi.
Ketika dipindahkan ke tempat tersebut, sapi-sapi yang awalnya berada di kandang telah dipindahkan ke tempat lain. Namun kondisi kandang berukuran 2x3 meter tersebut tetap memprihatinkan. Dinding kandang hanya disekat bambu dan dipasang tirai dari kain sprei.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar Ngesti mengatakan bahwa mestinya penderita sakit tidak boleh ditelantarkan. ‘’Harusnya segera dibawa ke rumah sakit,’’ kata Ngesti singkat. Ia meminta supaya warga mengurus surat keterangan tidak mampu untuk perawatan di rumah sakit.(tri)

Selasa, 16 Februari 2010

Rossi Masuk Nominasi Atlet Terbaik




JAKARTA, Kompas.com - Deretan kesuksesan Valentino Rossi di ajang balap motor membuat dia masuk jajaran olahragawan tersukses. Karena itu, jagoan Fiat Yamaha tersebut yang sudah mengoleksi sembilan gelar juara dunia selama menekuni karier sebagai pebalap, masuk nominasi Laureus World Sports Awards.

Laureus World Sports merupakan event tahunan, yang diberikan kepada semua olahragawan tersukses dari semua cabang olahraga. Rossi masuk nominasi, karena dia telah mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di ajang MotoGP, setelah dua tahun berturut-turut merajai kelas paling bergengsi untuk balapan roda dua tersebut.

Meskipun demikian, "The Doctor" masih harus bersaing ketat dengan olahragawan lain untuk mendapatkan gelar Sportsman of the Year itu. Pasalnya, ada sejumlah nama beken yang juga masuk nominasi, seperti pelari Jamaika penyabet gelar ini tahun lalu Usain Bolt, yang meraih tiga medali emas Athletics World Championship, petenis Swiss yang sudah empat kali menyabet gelar ini Roger Federer, setelah memecahkan rekor Pete Sampras dalam menjuarai nomor tunggal putra grand slam--Federer 16 kali juara grand slam.

Selain itu, masih ada nama Kenenisa Bekele, yang merajai lari 5.000 dan 10.000 meter pada Athletics World Championships, begitu juga pebalap sepeda Alberto Contador yang dua kali menjuarai Tour de France pada tiga tahun terakhir, serta peraih gelar FIFA World Footballer of the Year, Lionel Messi.

Senin, 15 Februari 2010





 
"http://wwwudieleo.blogspot.com/"